Sabtu, 01 Desember 2007

Tokoh Matematika

Johannes Kepler lahir di Weil,Jerman, mempunyai ayah yang pemabuk. Sewaktu kecil ia ia kena cacar, yang menyebabkan tangannya lumpuh dan penglihatannya yang buruk. Kesulitan-kesulitan menimpa Kepler selama hidupnya. Istri pertama dan beberapa anaknya meninggal. Ibunya dituduh sebagai ahli sihir dan Kepler menderita penganiayaan selama pergolakan keagamaan waktu itu. Disamping semua itu, ia sering diganggu oleh penghasilan yang tak mencukupi. Namun ia tetap bertahan dalam karya ilmiahnya dengan ketaatan dan daya khayal.
Di Universitas Tubingen, ia mempelajar matematika dan astronomi. Ditunjuk sebagai asisten pada Tycho Brahe di observatorium Praha, ia memperoleh data yang cermat mengenai orbit-orbit dari planet-planet. Ia yakin bahwa Tuhan telah merancang dunia secara estetika menyenangkan dan dengan jalan sederhana secara matematis. Pandangan ini menariknya ke keindahan dan keserasian sistem heliosentris dari Copernicus, yang meletakkan matahari sebagai pusat alam semessta dan bukannya bumi.
Sumbangan Kepler yang terbesar adalah dalah tiga hukum yang berhubungan dengan gerakan planet:1) Planet-planet bergerak dalam lintasan yang berupa elips-elips dengan matahari pada satu fokusnya, 2) garis dari matahari ke planet membentuk luas sama dalam waktu sama, 3) kuadrat periode kitaran sebanding dengan pangkat tiga dari garis tengah utama. Hukum-hukum ini, yang dihipotesiskan oleh Kepler berdasarkan pengamatan dan keperluan estetika, belakangan diperlihatkan oleh Isaac Newton sebagai akibat dari hukum kuadrat balikan dari tarikan antara dua massa.

Mungkin jenius matematika yang paling mempesonakan yang muncul di kalangan wanita selama dua abad yang lalu adalah orang Rusia yang sangat berbakat, Sonya Kovalevsky (1850-1891). Pengungkapan Kovalevsky yang pertama pada kalkulus datang dari kertas dinding di kamarnya-lembaran tulisan-tulisan kuliah tentang kalkulus diferensial dan integral. Pada waktu ia mengambil pelajaran kalkulus formalnya yang pertama pada usia 15 tahun, gurunya tercengang pada kecepatannya, tetapi ia telah mengetahui semua lambang dan beberapa di antar kosep-konsep tersebut.
Dihalangi memasuki universitas-universitas Rusia (yang tertutup bagi wanita), Sonya menjalani paerkawinan perkawinan yang bersifat persaudaraan dengan seorang mahasiswa paleontologi, dengan tujuan utama untuk mendapatkan kebebasan berkelana. Sehingga, tahun 1868 ia dan suaminya paindah ke Heidelberg, Jerman, dimana ia mempelajari matematika. Dengan mempelajari kebebasan pakar Karl Weierstrass, ia memutuskan untuk pergi ke Berlin, hanya untuk dinasehati bahwa wanita tidak diterima di universitas di sana. Untunglah Weierstrass setuju untuk memberinya pelajaran privat dan membimbing karya doktornya tentang persamaan diferensial.
Tidak mampu menemukan suatu jabatan baik di Jerman maupun di Rusiaa dengan gembira ia menerima tawaran Mittag-Leffler sebagai dosen di Universitas Stockholm yang baru saja didirikan. Disana ia menunjukan dirinya sebagai pengajar dan peneliti. Pada tahun 1888, ia memenangkan Prix Bordin yang berwibawa dari French Academy of Sciences dalam suatu kompetisi untuk makalah-makalah yang dimasukkan secara tanpa nama. Pada akhirnya negaranya sendiri mengakuinya; ia merupakan wanita pertama yang dipilih sebagai anggota yang sesuai dari Russian Academy of Sciences

Henry Lebesgue (1875-1941) adalah satu-satunya matematikawan abad kedua puluh satu dalam daftar penyumbang kalkulus. Kita menyertakannya terutama karena ingin menekankan bahwa kalkulus bukanlah subyek subyek mati; ia masih dapat dikembangkan dan diperluas. Pada tahun 1902, pemuda perancis cemerlang ini menyelesaikan tesis doktornya, berjudul Intergral, panjang dan luas. Ia membuka pintu ke teori modern tentang pengintegralan dalam dimensi satu dan dimensi –n, sebuah teori yang dijumpai oleh semua matematikawan profesional dalam latihan kesarjanaannya. Integral Lebesgue memberikan perluasan indah dari integral Riemann, sesuai dengan yang belakangan bilamana integral Riemann ada, tetapi membuat lebih banyak fungsi dapat diintegralkan.
Karya Lebesgue juga memajukan teori integral ganda. Dalam tesisnya pada tahun 1902, ia mampu memberikan persyaratan sederhana yang membolehkan integral ganda dituliskan sebagai integral berulang (iterasi), hasil-hasil yang belakangan disempournakan oleh sebayanya Guido Fubini.

Matematika adalah ratu dari ilmu dan ilmu hitung (aritmatika) adalah ratu dari matematika. Ia sering berkenan merendahkan diri menyumbang kepada astronomi dan ilmu alam lainnya, tetapi dalam semua hubungan ia berhak mendapat peringkat pertama. Demikianlah kata-kata yang diucapkan Carl Friedrich Gauss (1777-1855), Gauss telah disebut matematikawan terbesar semenjak Newton dan dikenal dikalangan sebayanya sebagai Pangeran Matematikawan. Untunglah, kejeniusannya dikenali di sekolah dasar. Satu cerita mengatakan pada usia 10 tahun ia mengacaukan gurunya dengan menjumlahkan bilangan-bilangan bulat 1 sampai 1000 hampir secara seketika (ia memakai akal sedehana). Pada usia 15 tahun, ia mulai menjamu gagasan tentang tentang geometri non Euclidis; pada usia 18 tahun, ia menciptakan metode kuadrat terkecil; dn pada usia 19 tahun, ia merampungkan semua pertanyaan yang berumur 2000 tahun dengan membangun sebuah poligon 17 sisi dengan memakai penggaris dan kompas.
Gauss menghabiskan hampir seluruh hidupnya di observatorium astronomi di Gottingen, sebuah kota kecil di jantung Jerman. Disana ia membangun suatu tradisi matematis, yang segera membuat Gottingen dan universitasnya sebagai pusat matematika dari dunia, suatu tradisi yang berakhir sampai Hitler membubarkan ketenarannya, tetapi sebagian karena staf Yahudi
Gauss menyumbang kepada banyak cabang matematika. Tesis doktornya tahun 1799 memberikan bukti yang pertama dari teorema dasar aljabar. Karya klasuikny Disquisitiones Arithmeticae tahun 1801 merupakan buku yang paling berpengaruh tentang teori bilangan sepanjang masa. Dalam kalkulus, karyanya yang menonjol pada permukaan melengkung termasuk Teorema Kedivergenan. Seperti Newton yang sangat dikagumi, Gauss menerapkan matematika pada masalah-masalah di dunia fisis, khususnya dalam astronomi dan fisika. Karyanya dalam kemagnetan, sekarang diakui dengan memberi satuan gauss sebagai ukuran kekuatan medan.


Iptek
Teknologi Nano Menyulap Dunia Fasion

Teknologi nano akrab dengan hal-hal yang bersinggunan dengan elektronik, listrik serta material-material dalam industri manufaktur. Adidaya teknologi nano terus berkembang seiring dengan perkembangan zaman. Terobosan baru pun lahir menajubkan. Bak sulap teknologi teknologi ini rupanya menggelitik otak ahli dari Universitas Cornell. Bukan apa-apa, hanya ingin melahirkan design pakaian yang dapat mencegah influenza dan flu, maka para perancang mode mengusung ide ini dihadapan para ahli teknologi nano.
Walhasil rancangan pakaian itu pun lahir menabjubkan. Hebatnya, desain ini pun dapat menghancurkan gas-gas beracun sekaligus melindungi pakaian dari asap polusi udara. Rancangan pakaian ini dibuat dalam dua warna, warna emas jaket dan denim metalik. Rancangan ini pun ditampilkan dalam peragaan busana rekayasa Cornell Design League bertepatan dengan hari Kartini (21 April 2007) lalu. Mode pakaian ini sangat sederhana ytakni hanya dilapisi partikel nano guna memberi kualitas fungsi luar biasa dalam menghalau influenza, flu dan polusi.
Mode pakaian ini kali pertama ditampilkan. Ide besarnya lahir dari seorang paerancang Olivia Ong seorang mahasiswi Collece of human Ecology’s Departement of Fiber Science and Apparel Design. Sukses ini tidak lepas dari Dukungan Proffessor Juan Hinestroza dan peneliti postdoctoral Hong Dong. Mereka menyumbangkan ide untuk merekayasa serat-serat pakaian.
Terobosan ini pun sangat inovatif walaupun biaya riet dan proses pelahiran mode pakaian super trendy ini sangat mahal. Hasil rancangan ini bisa jadi menjadi karya besar dalam dunia fasion. Seperti apakah karakter pakaian itu? Jika dicermati secara detail, terdapat muatan elektrostatis nano partikel yang menciptakan perlindungan di sekitar serat kain di bagian atas dari pakaian dan lengan, di bagian tutup kepala/ kerudung dan saku dari jaket. Dong salah satu ilmuan yang memberikan kontribusinya dalam menciptakan material pakaian itu menjelaskan bahwa memang fabrikasi bahan masukan dan mengandung nanopartikel yang disintesis di labolatorium Hinestroza. Warna yang dihasilkan bukan merupakan produk tapi lebih kepada refleksi manipulasi dari ukuran partikel. Porsi bagian atas dari pakaian mengandung kain yang dilapisi dengan nano partikel perak.
Dong adalah orang pertma yang menciptakan muatan positif serat kain dengan menggunakan ammonium dan epoxy-bereaksi, menyebabkan ionisasi positif. Partikel perak, sekitar 10-20 nanometer, seluruhnya disintesis dalam asam citric, yang mencegah nano partikel tersebut menggumpal. Kain bermuatan positif dimasukkan ke dalam muatan negatif nano partikel perak menghasilkan partikel yang melekat pada serat kain. Perak memiliki kualitas anti anti bakteri natural yang semakin diperkuat oleh skala nano, sehingga pakaian karya Ong ini memiliki kemampuan menonaktifkan bakteri berbahaya dan virus. Adanya unsur perak juga mengurangi keperluan pencucian pakaian, karena kandungan yang ada di dalam pakaian tersebut menghancurkan sendir bakteri, dan ukuran partikel yang sangat kecil mencegah kotor dan noda pada pakaian.
Sedangkan pada jaket denoim yang meliputi tutup kepala/ kerudung, lengan dan saku, kainnya dilapisi dengan nano partikel palladium dengan panjang sekitar 5-10 nanometer. Untuk menciptakan material ini, Dong menempatakan crystal palladium bermuatan negatif ke dalam serat kain bermuatan positif. Dengan adanya aplikasi nanoteknologi ke dalam dunia fasion, sifat-sifat protektif pada material pakaian akan berguna bagi orang yang alergi terhadap udara kotor dan debu, melindungi pemakainya dari gas berbahaya dan polusi udara, selan itu juga bisa tampil modis dan trendy.

Generasi nano struktur, Titanium Dioksida pengganti silikon solusi untuk mengurangi pemanasan global

Energi surya memiliki kemampuan untuk mengurangi efek gas rumah kaca dan menyediakan peningkatan efisiensi energi. Hal ini disampaikan oleh salah seorang ilmuan U.S Departement of Energy’s Argonne National Laboratory, seperti yang dipublikasikan dalam Majalah Physics Today bulan Maret 2007. saat ini, sekitar 80% sampai 85% energi kita bersal dari bahan bakar fosil.
Meskipun demikian, sumber bahan bakar fosil sangat terbatas dan terdistribusi tidak merata di bawah permukaan bumi. Ketika bahan bakar fosil dihasilkan untuk digunakan sebagai energi melalui pembakaran, maka hal tersebut menghasilkan polutan bagi lingkungan yang juga berbahaya bagi kesehatan manusia dan menimbulkan efek gas rumah kaca yang mempengaruhi iklim secara global. Sebaliknya, sumber energi surya yang tersedia tak terbatas dan memiliki efk ramah terhadap lingkungan dan iklim, menjadikannya sebagai salah satu sumber energi alternatif.
Salah seorang peneliti yakni Crabtree menuturkan “cahaya matahari tidak hanya sebagai sumber energi yang berlimpah bagi bumi, cahaya matahari juga merupakan salah satu sumber energi yang dapat langsung dikonversikan menjadi listrik, bahan bakar dan panas. Tantangannya adalah untuk menaikkan efiensi konversi melalui beberapa faktor. Oleh karena itu diperlukan pemahaman yang mendasartentang fenomena konversi pada skla nano. Selama ini riset yang dilakukan di bidang ini masih dangkal.”
Argonne national Laboratory merupakan institusi yang terdepan dalam riset dasar mengenai konversi energi surya. Laboratorium ini m enciptakan generasi baru solar cells nano struktur yang menggunakan teknik deposisi atomic layer yang menggantikan silikon yang relatif lebih mahal dengan titanium dioksida dan larutan kimia yang cenderung lebih murah. Ini merupakan program fotosintesis artifisial yang meniru alam dengan menggunakan komponen kimia sederhana untuk mengonversi cahaya matahari, air dan karbondioksida secara langsung menjadi bahan bakar seperti hidrogen, metana dan etanol. Program ini pada material thermoelektrik mengambil panas dari cahaya matahar dan mengubahnya secara langsung menjadi listrik
Riset ini masih terus dikembangkan dalam skala nano teknologi untuk mencapai efisiensi maksimum konversi energi surya untuk listrik, bahan bakar bakar dan panas.





Tau ga sech


Pada tahun 1591, ahli matematika Pereancis, Francois Viete menciptakan simbol aljabar secara lengkap. Dalam bukunya “IN Artem Analyticam Isagoge” ( pengenalan seni-seni analitis). Ia menyarankan bahwa konsonan-konsonan (B,C,D,F dan seterusnya) dapat mewakili angka-angka yang tidak diketahui dan huruf vokal (A,I, U, E, O) dapat mewakili angka-angka yang diketahui. Rene Descartes memperkenalkan huruf x,y,z untuk mewakili variabel-variabel.

Studi tentang sudut sudah diketahui sejak zaman Babilonia kuno sekitar tahun 4.000-300 SM. Mereka mengguunakan pengukuran sudut dalam banyak bidang, seperti perdagangan, konstruksi dan astronomi. Kemudian bangsa Y8nani kuno mengembangkan konsep ide lebih lanjut dan bahkan mereka dapat menggunakannya untuk menghitung keliling bumi dan jarak bumi ke bulan. Besar sudut diukur dalam satuan derajat dan radian, tetapi yang umum digunakan adalah derajat. Pada tahun 1000 SM, bangsa Babilonia telah menggunakan satuan derajat. Pada masa itu mereka menggunakan sistem bilangan basis 60 satuan. Satuan tersebut yang kita kenal sebagai derajat sekarang ini.


Layang-layang diciptakan di Cina Sekitar 3000 tahun yang lalu. Layang-layang dimainkan pada festival, perlombaan, untuk kesenangan dan juga untuk pekerjaan tertentu. Di Amerika pada tahun 1847, seorang anak berumur 11 tahun mendaratkan layang-layangan di sisi seberang ngarai sungai Niagara agar pembangunan jembatan gantung dapat dimulai. Benang layang-layang tersebut digunakan untuk menarik kawat-kawat jembatan melewati ngarai. Bangsa Samoa menggunakan layang-layang untuk menarik sampan. Layang-layang pertama dibuat dari sutra dengan rangka bambu dan diterbangkan dengan benang tunggal. Layang-layang akrobat modern dibuat dari plastikdengan rangka aluminium dan memakai benang ganda. Dengan menarik salah satu benang lebaih jauh dari benang yang lain, kita dapat mengendalikan layang-layang tesebut sehingga dapat melakukan gerakan menukik dan menanjak.

Tidak ada komentar: